Thursday, May 10, 2012

Kupu-kupu

         Seorang lelaki menemukan sebuah kepompong kupu-kupu. Suatu hari sebuah lubang tampak terlihat. Ia duduk dan mengamati kupu-kupu itu beberapa jam ketika kupu-kupu itu berjuang untuk keluar dari lubang kecil itu. Kemudian perjuangan itu tampak tidak ada perkembangan lagi. Tampaknya kupu-kupu itu sudah berjuang sejauh yang ia bisa, dan tidak dapat melanjutkan lagi.
Lalu lelaki itu memutuskan untuk menolong kupu-kupu itu. Ia mengambil gunting dan memotong sisa-sisa kepompong itu.
Kupu-kupu itu muncul dengan mudah. Tetapi ia memiliki tubuh yang bengkak dan sayap yang kecil.
Lelaki itu lanjut mengamati kupu-kupu itu karena ia berharap, suatu saat, sayapnya akan membesar dan berkembang sehingga mampu menopang tubuhnya.
Tidak ada yang terjadi! Malahan, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak dengan tubuh bengkak dan sayap kecil. Ia tidak akan pernah bisa untuk terbang.
Apa yang lelaki itu, dalam kebaikan dan ketergesa-gesaannya, tidak mengerti bahwa kepompong yang sempit dan perjuangan yang diperlukan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil itu adalah cara Tuhan untuk membuat cairan dari tubuh kupu-kupu mengalir ke sayapnya sehingga kupu-kupu itu siap untuk terbang ketika mendapatkan kebebasan dari kepompong.
 
Kadang perjuangan adalah sesuatu yang persis kita butuhkan di dalam hidup. Jika Tuhan mengijinkan kita melalui hidup tanpa rintangan sama sekali, itu akan melumpuhkan kita. Kita tidak akan bisa menjadi sekuat yang kita bisa. Kita tidak akan pernah terbang!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...