Friday, May 11, 2012

Purple green


A Collection latest of kebaya Nayhenna
elegance a combination of color reflected purple soft with green . this is kebaya that delivers the power of romantic and feminine impression of a princess. design is gorgeous, looks well with the presence of ruffles accent the beautiful hanging on the arm

Thursday, May 10, 2012

Kupu-kupu

         Seorang lelaki menemukan sebuah kepompong kupu-kupu. Suatu hari sebuah lubang tampak terlihat. Ia duduk dan mengamati kupu-kupu itu beberapa jam ketika kupu-kupu itu berjuang untuk keluar dari lubang kecil itu. Kemudian perjuangan itu tampak tidak ada perkembangan lagi. Tampaknya kupu-kupu itu sudah berjuang sejauh yang ia bisa, dan tidak dapat melanjutkan lagi.
Lalu lelaki itu memutuskan untuk menolong kupu-kupu itu. Ia mengambil gunting dan memotong sisa-sisa kepompong itu.
Kupu-kupu itu muncul dengan mudah. Tetapi ia memiliki tubuh yang bengkak dan sayap yang kecil.
Lelaki itu lanjut mengamati kupu-kupu itu karena ia berharap, suatu saat, sayapnya akan membesar dan berkembang sehingga mampu menopang tubuhnya.
Tidak ada yang terjadi! Malahan, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak dengan tubuh bengkak dan sayap kecil. Ia tidak akan pernah bisa untuk terbang.
Apa yang lelaki itu, dalam kebaikan dan ketergesa-gesaannya, tidak mengerti bahwa kepompong yang sempit dan perjuangan yang diperlukan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil itu adalah cara Tuhan untuk membuat cairan dari tubuh kupu-kupu mengalir ke sayapnya sehingga kupu-kupu itu siap untuk terbang ketika mendapatkan kebebasan dari kepompong.
 
Kadang perjuangan adalah sesuatu yang persis kita butuhkan di dalam hidup. Jika Tuhan mengijinkan kita melalui hidup tanpa rintangan sama sekali, itu akan melumpuhkan kita. Kita tidak akan bisa menjadi sekuat yang kita bisa. Kita tidak akan pernah terbang!

Bagaimana cara menangani kesulitan?

Seorang anak perempuan mengomel kepada ayahnya tentang kehidupannya dan bagaimana keadaan sungguh sangat berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana ia menanganinya dan ia ingin menyerah. Ia lelah untuk terus bertarung dan berjuang. Sepertinya ketika satu masalah diselesaikan timbul masalah lain.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur, lalu mengisi 3 panci dengan air dan meletakkannya di api. Tak lama, air di ketiga panci itu mulai mendidih.
Di satu panci ia meletakkan wortel, di panci lain ia meletakkan telur, dan di panci terakhir ia meletakkan biji-biji kopi. Ia membiarkannya mendidih, tanpa berkata sepatah kata apapun.
Anak perempuannya dengan tidak sabar bertanya-tanya dalam dirinya apa yang ayahnya lakukan. Ia memiliki masalah, dan ayahnya membuat ramuan aneh. Setengah jam kemudian, sang ayah berjalan ke kompor dan mematikan apinya. Ia mengambil wortel dan telur lalu meletakkannya di piring. Kemudian mengambil kopi dari panci terakhir dan meletakkannya di gelas.
Sang ayah bertanya, "Sayang apa yang kamu lihat,"

Dengan cepat, ia menjawab, "Wortel, telur, dan kopi."

Sang ayah membawanya lebih dekat dan memintanya untuk meraba wortel. Ia melakukannya dan merasakan wortel itu sudah lunak. Sang ayah lalu menyuruhnya mengambil telur yang sudah direbus itu dan memecahkannya. Setelah membuka cangkang telur, ia mengamati isinya yang padat. Akhirnya, sang ayah menyuruhnya untuk meminum sedikit kopinya. Wajahnya berkerut merasakan kekuatan rasa kopi itu.

Ia bertanya, "Apa maksud dari ini semua ayah?"

Sang ayah menjelaskan, "Setiap benda ini mengalami hal yang sama, 100 derajat air panas. Tetapi setiap benda bereaksi secara berbeda."

"Wortel pada mulanya masuk dengan keadaan kuat dan keras. Tetapi setelah melalui air mendidih, ia menjadi lunak dan lemah."

"Telur sangatlah rapuh. Cangkang luar yang tipis melindungi cairan di dalamnya. Tetapi setelah berada dalam air mendidih, dalamnya menjadi mengeras."

"Akan tetapi biji kopi adalah unik. Setelah mereka berada di air mendidih, ia menjadi semakin kuat dan kaya rasa dan baunya." "Yang mana dirimu?" Sang ayah bertanya pada anak perempuannya.

Ketika kesulitan mengetuk pintumu, bagaimana kamu menanggapinya?

Apakah kamu adalah wortel, telur, atau biji kopi?

Apakah kamu wortel yang terlihat kuat, tetapi dengan sedikit rasa sakit, kesulitan, panas kamu menjadi lesu dan lunak tanpa kekuatan?

Apakah kamu telur, yang awalnya memiliki hati yang lunak dan semangat yang terus mengalir seperti cairan? Tetapi setelah sebuah kematian orang terdekatmu, sebuah perpisahan, sebuah perceraian, sebuah PHK kamu menjadi keras dan kaku. Cangkangmu terlihat sama, namun kamu hati dan jiwamu berubah menjadi sangat keras dan kaku.

Atau kamu seperti biji kopi? Biji kopi tidak mendapatkan rasa dan aroma yang kuat sampai ia dipanaskan dalam air mendidih 100 derajat. Ketika keadaan semakin buruk, kamu justru semakin baik. Ketika hari-hari semakin kelam, ujian-ujian semakin berat, jiwamu justru naik ke level selanjutnya.

Bagaimana kamu menangani kesulitan? Apakah kamu wortel, telur, atau biji kopi?

Monday, May 7, 2012

Purple Love



Kebaya Collection of Nayhenna Art
Model : Riwi Eka.W
Photo : Lintang Photography
Make-up : Susi sc

pink abu



Ini adalah koleksi baju dan jilbab ku waktu dipake sama fitria saat mau mengikuti lomaba busana muslim..yang make-up in aku lochhh heheee..padahal aku nekat aja nih,otodidak..alhamdulillah ya sesuatu dapet juara 2,ga papa deh yang penting udah berusaha..

sky blue

sruuuuppppppppp minum es kelapa



ini waktu jalan-jalan kepantai tanjung kelian bareng my family,seruuu banget.....pastinya gak lupa buat foto-foto..ahhhh narsis abisssssssss. abis foto gini aku sama sodara-sodaraku langsung nyemplung di pantai,cuma gak aku masukkin coz malu-maluin klo dimasukkin jg diblog ntar keliatan banget aslinya bgimane wkwkwkwkwk:p
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...